“Tutorial merupakan semacam seminar, tetapi lebih condong ke MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dan memiliki tim khusus yang bertindak sebagai observer. Jadwalnya bergilir dan sebenarnya lebih mirip seperti kuliah lagi. Ada guru yang mengajar para guru yang lain dengan dimonitoring oleh observer,” Ungkap Bu Yohan, guru yang mengajar bidang studi Bahasa Inggris ini.
Peserta tutorial sendiri merupakan seluruh guru mata diklat tertentu yang berasal dari berbagai sekolah. Lantas, apakah ada syarat tertentu bagi seorang guru untuk dapat mengikuti tutorial? Menurut guru yang pernah mengikuti tutorial di SMKN 3 Blitar ini, syarat yang harus dipenuhi seorang guru agar dapat mengikuti tutorial salah satunya adalah telah terkualifikasi. Selain itu, peserta tutorial juga digilir. Hal ini dimaksudkan supaya guru yang sebelumnya belum pernah mengikuti tutorial mendapatkan pengalaman mengikuti tutorial.
Materi yang diberikan pada tutorial merupakan materi yang berhubungan dengan mata diklat tersebut. Selain itu diadakan pula sharing tentang masalah-masalah yang dihadapi guru di kelas serta cara untuk menyelesaikannya.
Manfaat tutorial beragam, salah satunya adalah dapat membantu guru baru agar mendapat lebih banyak pengalaman mengenai mata diklatnya. Guru yang mengajar bidang Bahasa Inggris ini mengakui bahwa adanya tutorial ini sangat membantu. “Terutama masalah yang berat, kan jadi ringan kalau diselesaikan bersama-sama, lalu bisa bertukar pengalaman juga. Yang paling penting itu adalah bisa mencari cara mengatasi troublemaker di kelas dengan halus dan membantu siswa yang kurang interest dalam pelajaran Bahasa Inggris.” Ungkapnya.
Terakhir, beliau berharap agar tutorial dapat terus dijalankan. “Sebab mengingat manusia tidak akan hidup selamanya, dan ilmu juga semakin berkembang. Sehingga antara ilmu dan orangnya harus balance atau seimbang, jadi harus terus dilanjutkan.”
Semoga dengan diadakannya tutorial akan semakin bertambah baik kualitas guru dalam mengajar, terutama para guru di SMKN 1 Blitar ini. Bravo SMKN 1 Blitar, bravo pendidikan Indonesia.